Kumpulan Puisi Kehidupan Cinta

Kembali untuk puisi yang disediakan dan kali ini adalah kumpulan puisi kehidupan cinta yang bisa diperoleh dan disimak disini,diman kumpulan puisi kehidupan cinta yang akan tersedia ini merupakan hasil seleksi terbaik dari beberapa puisi yang ada sehingga tersedialah disini untuk anda kumpulan puisi kehidupan yang bisa anda simak dan dapatkan.

Tanpa membuang waktu terlalu lama,maka langsung saja buat anda yang menyukai puisi untuk menyimak yang tersedia dibawah ini buat kumpulan puisi kehidupan cinta.


kumpulan puisi kehidupan cinta

dibawah ini adalah kumpulan puisi kehidupan cinta :

WARNA WARNI KEHIDUPAN

Hidup ini penuh warna……
Tergantung warna yang akan kita torehkan
Warna hitam,,putih,,,merah dan banyak lagi warna lainnya

Warna hitam,,,

Sekali saja kita mewarnai dengan warna hitam
Maka akan jelaslah terlihat…
Warna putih berkali-kali kita kita torehkan
Hanya samar-samar terlihat,,,

Begitulah hidup…

Sekali saja melakukan kesalahan…
Akan susah dilupakan

Hidup….

Memang suatu pilihan dan keputusan…
Suka dan duka silih berganti
Di saat kita bersuka maka kita akan tertawa
Disaat kita bersedih maka kita akan menangis..

Hidup..

tawa dan tangis,,,,
Selalu beriringan …….
Tetapi di saat hati kita yang teriris dan terluka
Masih bisakah kita untuk tertawa
Kalaupun itu bisa,, itu hanyalah suatu tawa yang semu

Hidup…

Teruslah hidup…sampai maut yang akan menjemput
Teruslah tertawa walupun hati kita terluka

===========================

KEMBALI PADAMU

Layang-Layang terlihat terbang bebas di angkasa, langit biru, awan putih, matahari kuning, angin membalut rangka-rangka bambu yang tampak rapuh terlilit benang kendali dari bumi.

Layang-Layang bisa terlepas meninggalkan langit biru, menyayat awan putih, memudarkan kuning mentari dan melunglaikan rangka-rangka bambu yang memang rapuh tak terkendali

Sejak kapan mentari menguning?

Sejak padi di sawahku terpanen sebelum musimnya, hijau-hijau terputus, kuning-kuning tertebas
burung-burung yang biasanya hadir setelah hujan, kini menyanyikan lagu-lagu sendu
pelangi tergantikan isak-isak padi bunting menanti gugur perhatian sang empunya

Akhirnya aku kembali padamu juga, membawa cinta yang kubawa berkelana ke mana-mana. Ke hati yang tak ku kenal, ke hati yang tak kau kenal, ke hati yang rimbanya tak bertuan.

Padamu juga, cinta yang dulu kujanjikan membawakan secawan madu. Meminumkannya padamu di bawah mentari yang memang tak pernah menguning.

Tapi cinta ini bukan layang-layang tanpa kendali!

======================

PANGGUNG SANDIWARA

Sekejap mimpi, sebentang hidup...
dipenuhi warna warni pelangi.
kita bertemu ditengah...
berpeluk erat senada jiwa.
sayang, kereta setengah tiba.
diujung yang tak pernah kau kata dimana.
engkau lenyap dalam diam,
aku juga bingung tak sadar diri.

berulang kali ranjau kuinjak.
harusnya hilang sudah asa disini.
keras tajam kerikil hidup,
menggores hati satu persatu.
kubiarkan hati ini lepas,
namun ia tak pergi juga.
timbul tenggelam di laut fatamorgana.
mestinya palsu, ternyata ada.

bayang2mu melintas kalbu.
tidur panjangku belum berujung.
sepanjang kisah mengalir,...
sepenggal ada cerita kita.
bagian terdalam yang tak pernah terlupa.

pasrah sudah kulepas jiwa.
masih berjalan rajutan detik.
dibilang rela, tidak juga...
nafas tetap iringi hidup.

terpaksa kujajaki lorong akhir,
bergelimang airmata darah.
sungguh ajaib,...
rapuh ku terkoyak...
tercabik tak berbentuk lagi.
masih berulang berbalik arah,...
kepada bayang2mu yang kasat mata.

=====================

BELENGGU

termangu ku disini,
duduk sepi di tengah keramaian.
hati berkecamuk, marah!
jiwa berteriak, bangsat!
kenapa kau karamkan kapalku
jika engkau tak niat nakhodai,
tak seharusnya kau raih kemudi.

ku percaya karna cinta,
ku yakin hingga serahkan jiwa,
minum ramuan beracun dgn rela.
namun smua hanya ilusi semata.
tersadar ku di tengah lautan tak bertepi.

masih bernafas dalam benci.
bodoh, kulepas kemudi
hingga karam ku di sini.
bangsat!
laknat!

badik kau benamkan di dada ini.
saat ku masih tak sadarkan diri.
terbelenggu ku di sini, ...
menunggu kutukan lepas...

0 komentar:

Posting Komentar